Sub

Sunday, May 15, 2016

Hilangkan Kecemasan Menghadapi Ujian Dengan Mengenalnya






















Salah satu penyebab kecemasan pada siswa di sekolah adalah ketika mereka menghadapi Ujian Nasional terutama kelas 9 dan 12. Sebenarnya rasa cemas tersebut bukan hanya dirasakan oleh siswa semata, kecemasan serupa juga dialami oleh orang tua siswa, guru, kepala sekolah dan seterusnya hingga birokrasi diatasnya, namun hal ini bagi guru atau intansi sekolah bisa dikatakan merupakan ritual yang rutin. Berbeda dengan siswa di mana mereka akan melalui tahapan ini sekali sumur hidup di kelas 9 dan di kelas 12. Semua siswa tentunya tidak ada yang mau mengulang dengan alasan apapun.

Kecemasan atau anxienty merupakan salah satu bentuk emosi individu, yaitu suatu perasaan ketakutan menghadapi sesuatu atau merasa terancam tapi terkadang penyebab kecemasan tidak jelas. Kecemasan dalam intensitas yang wajar dianggap memiliki efek positif karena bisa memberikan

motivasi, tetapi jika berlebihan  intensitasnya maka malah bisa menggangu. Baik mengganggu konsentrasi belajar maupun kenyamanan ketika melakukan semua aktifitas kesehariannya.

Menurut  Sigmund Freud, seorang  pelopor Psikoanalisis mengemukakan bahwa kecemasan memiliki
peranan penting dan sebagai komponen utama dalam pembentukan kepribadian individu. Freud membagi  tiga hal kecemasan
1. Kecemasan realistik yaitu rasa takut terhadap ancaman atau bahaya-bahaya nyata yang ada di dunia luar atau lingkungannya.
2. Kecemasan neurotik adalah rasa takut jangan-jangan insting (dorongan Id) akan lepas dari kendali dan menyebabkan dia berbuat sesuatu yang bisa membuatnya dihukum. Kecemasan neurotik bukanlah ketakutan terhadap insting itu sendiri, melainkan ketakutan terhadap hukuman yang akan menimpanya jika suatu insting dilepaskan. Kecemasan neurotik berkembang berdasarkan pengalaman yang diperolehnya pada masa kanak-kanak, terkait dengan hukuman dan ancaman dari orang tua, guru  maupun orang lain yang mempunyai otoritas, jika dia melakukan perbuatan impulsif.
3. Kecemasan moral yaitu rasa takut terhadap suara hati (super ego). Orang-orang yang memiliki super ego yang baik cenderung merasa bersalah atau malu jika mereka berbuat atau berfikir sesuatu yang bertentangan dengan moral. Sama halnya dengan kecemasan neurotik, kecemasan moral juga berkembang berdasarkan pengalaman yang diperolehnya pada masa kanak-kanak, terkait dengan hukuman dan ancaman dari orang tua maupun orang lain yang mempunyai otoritas jika dia melakukan perbuatan yang melanggar norma

Selanjutnya menurut Freud, bahwa kecemasan yang tidak dapat ditanggulangi dengan tindakan-tindakan yang efektif disebut traumatik, yang akan menjadikan seseorang merasa tak berdaya, dan serba kekanak-kanakan. Apabila ego tidak dapat menanggulangi kecemasan dengan cara-cara rasional, maka ia akan kembali pada cara-cara yang tidak realistik yang dikenal istilah mekanisme pertahanan diri (self defense mechanism), seperti: represi, proyeksi, pembentukan reaksi, fiksasi dan regresi. Semua bentuk Mekanisme pertahanan diri tersebut memiliki ciri-ciri umum yaitu: (1) mereka menyangkal, memalsukan atau mendistorsikan kenyataan dan (2) mereka bekerja atau berbuat secara tak sadar sehingga tidak tahu apa yang sedang terjadi.

Rasa cemas pada siswa pada pada umumnya dialami mereka yang kurang siap atau istilahnya kurang PD (Percaya Diri)  menghadapi ujian atau ulangan karena beberapa alasan misalnya belum atau tidak menguasai konsep konsep dari materi yang di berikan atau yang di dapat selama proses kegiatan belajar berlangsung, atau kadang-kadang mereka yang ketika belajar merasan yakin bisa atau mengerti tapi ketika ulanganternyata nilainya tidak seperti apa yang diharapkan, atau rasa cemas bisa juga ketika mereka lulus belum tahu dengan langkah apa selanjutnya, mau kuliah di mana,  jurusan apa yang diambil. Sebenarnya kecemasan seperti ini hal yang wajar, memikirkan masa depan karena pada saat ini khusus untuk siswa kelas 12 merupakan awal dari trasnsisi  peralihan dari remaja menuju dewasa, dimana mereka sudah mulai memikirkan tanggung jawab yang lebih besar rasa cemas karena memikirkan masa depan adalah sesuatu yang positif dan bisa menjadi motivasi bagi kemajuan dan motivasi siswa untuk meraih masa depan yang dicita-citakan

Dalam hal ini untuk mengurangi kecemasan anda para siswa calon peserta Ujian Nasional  harus mempersiapkan diri sejak awal dengan cara belajar, rutin sesuai jadwal yang tentunya anda buat sendiri patuhi sendiri. Kerjakan soal-soal latihan sebanyak mungkin sesuai SKL (Standar Kriteria Lulus). Karena lebih banyak latihan atau drill soal lebih terbiasa anda memecahkan kesulitan, jangan dibisakan anda mengeluh dalam belajar karena mengeluh tidak akan menyelesaikan persoalan. Jaga kesehatan dan banyak berdoa bagi yang muslim ada baiknya bangun sepertiga malam untuk solat dan berdoa, yang dilanjutkan dengan belajar karena belajar setelah bangun tidur itu lebih konsentrasi mengingat badan masih segar setelah istirahat.

No comments: