Kleptomania merupakan gangguan kebiasaan dan impuls (impulse control disorder) yang mengakibatkan dampak-dampak negatif bagi perkembangan individu. Kleptomania diartikan sebagai bentuk gangguan impuls yang tidak dapat dikendalikan oleh individu untuk memiliki barang-barang yang dilihatnya dengan cara mencuri. Gangguan ini dilakukan secara berulang (kompulsi) dengan berbagai alasan yang tidak rasional untuk memiliki benda-benda tersebut.
Individu yang mempunyai gangguan kleptomania ditandai oleh kegagalan menahan dorongan untuk
mengambil sesuatu yang tidak dibutuhkan atau tidak menghasilkan uang. Ketika dorongan untuk mengambil itu muncul, ia merasa tidak nyaman, gelisah dan dorongan itu bisa terus semakin kuat jika tidak segera dilakukan. Setelah perilaku tersebut tersalurkan, individu dapat merasa puas begitu saja.
Saat-saat tertentu individu dapat merasakan penyesalan terhadap kebiasaan tersebut, akan tetapi penyesalan tersebut tidak menghentikan kebiasaan buruk itu. Ketika muncul dorongan, ia akan kembali melakukannya. Oleh karena itu beberapa ahli klinis menyebut kondisi seperti itu sebagai bagian dari spektrum gangguan afektif obesesi-kompulsif (OCD).
Kleptomania lebih banyak ditemukan pada wanita secara umum, rata-rata usia berkisar 20-35 tahun dengan durasi gangguan selama 16 tahun. Diperikirakan sekitar 0,6% dari populasi mengidap gangguan ini. Kemunculan kleptomania secara pasti tidak dapat diketahui namun kleptomania mempunyai korelasi dengan ganggaun yang dialami individu sebelumnya seperti Obsessive-Compulsive Disorder (7%) dan bulimia nervosa (65%).
Beberapa penelitian psikoanalisa menyebutkan bahwa kleptomania disebabkan oleh berbagai permasalahan dan fase masa kanak-kanak yang tidak berjalan dengan semestinya, akibatnya dorongan mengambil sesuatu ini merupakan salah satu cara untuk mengembalikan masa tersebut. Penderita kleptomania melaporkan bahwa rata-rata awal kemunculan gangguan pada usia 5 tahun. Secara pasti sebab-sebab kemunculan kleptomania masih dalam perdebatan, namun diperkirakan ketidakseimbangan zat kimia serotonin di dalam otak diduga penyebab bentuk abnormalitas ini.
Simtom
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders - DSM IV-TR (text revision) terbitan American Psychiatric Association (Edisi ke IV, 2000) menyebutkan 5 gejala utama dari kleptomania;
1- Pengulangan mencuri benda-benda yang tidak dibutuhkan oleh individu yang bersangkutan atau kadang benda-benda itu diberikan untuk orang lain. Benda-benda yang diambil adalah benda-benda yang tidak mempunyai nilai, tidak berharga.
2- Peningkatan dorongan secara terus-menerus sebelum mencuri
3- Timbul rasa senang ketika mencuri berhasil dilakukan
4- Proses mencuri tersebut tidak dimotivasi oleh rasa marah atau keinginan untuk balas dendam dan tidak disebabkan oleh delusi dan halusinasi
5- Perilaku tersebut tidak disebabkan oleh conduct disorder, manic episode pada gangguan bipolar, atau gangguan kepribadian antisosial.
Penderita kleptomania menyadari bahwa mengambil sesuatu “mengutil” merupakan kebiasaan yang buruk, disertai rasa penyesalan setelah melakukan aksinya, akan tetapi kebiasaan tersebut sulit diatasi ketika dorongan-dorongan itu muncul kembali. Penderita kleptomania kadang menyusun strategi self-control untuk merepresikan dorongan tersebut dengan menghindari aktivitas untuk berbelanja di supermarket, berbelanja bila perlu saja bahkan berhenti sama sekali untuk belanja. Mereka secara sengaja melakukan isolasi sosial untuk menghindari kemunculan dorongan tersebut.
Treatment
Efek jera dengan mempermalukan penderita kleptomania di depan umum bila ia tertangkap basah melakukan pengutilan (pencurian) tidak akan mengubah kebiasaan tersebut. Tidak ada treatment yang paling efektif dalam penyembuhan gangguan ini, walaupun demikian beberapa treatment dapat diberikan disesuaikan dengan kondisi pada pasien.
(1) Medikasi
Antidepressant
Jenis obat yang digunakan termasuk selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs). Termasuk didalamnya; fluoxetine (Prozac), paroxetine (Paxil, Paxil CR), fluvoxamine, dan sebagainya. Bila terjadi efek samping segeralah beritahu kepada dokter.
Benzodiazepines
Jenis obat yang bekerja langsung pada sistem susunan syaraf pusat (CNS; central nervous system), sering juga disebut sebagai tranquilizers. Termasuk di dalamnya; clonazepam (Klonopin) dan alprazolam (Xanax). Pemberian obat ini haruslah melalui kontrol ketat dari dokter, penggunaan obat ini terlalu panjang dan dalam dosis tinggi dapat mengakibatkan ketergantungan secara fisik maupun mental
Mood stabilizers
Obat ini memberikan ketenangan bila terjadi perubahan mood berupa dorongan-dorongan kuat untuk mengutil / mencuri timbul secara mendadak. Jenis obat ini adalah; lithium (Eskalith, Lithobid)
Anti-seizure medications
Adalah jenis obat untuk mengatasi gangguan mental yang muncul kembali, jenis obat topiramate (Topamax) dan asam valproic (Depakene) dilaporkan memberi pengaruh yang positif bagi penderita gangguan kleptomania.
Jenis obat lainnya
Naltrexone (Revia), adalah jenis opioid yang tidak berbahaya yang dapat berfungsi memblok bagian-bagian otak untuk merasakan kesenangan berupa perilaku-perilaku yang teradiktif
(2) Psikoterapi
Terapi yang digunakan dalam penyembuhan kleptomania adalah cognitive-behavioral therapy (CBT), terapi keluarga, terapi psikodinamika, self-group therapy dan rational emotive therapy. Pada CBT individu diharapkan dapat mengindentifikasi perilaku yang salah, pikiran negatif dan mengubah pikiran dan perilaku tersebut secara lebih sehat.
Pada cognitive-behavioral therapy dan rational emotive therapy diberikan beberapa perlakuan seperti covert sensitization, dimana individu direkam secara diam-diam ketika melakukan pengutilan, hasil rekaman tersebut akan diperlihatkan kepada individu dengan pengarahan konsekuensi sosial terhadap perilakunya itu. Aversion therapy merupakan sesi dimana individu berusaha mengatur pernafasan secara tepat, menahan nafas untuk beberapa saat ketika rasa tidak nyaman muncul yang diakibatkan oleh dorongan-dorongan tersebut kembali muncul.
Individu yang mempunyai gangguan kleptomania ditandai oleh kegagalan menahan dorongan untuk
mengambil sesuatu yang tidak dibutuhkan atau tidak menghasilkan uang. Ketika dorongan untuk mengambil itu muncul, ia merasa tidak nyaman, gelisah dan dorongan itu bisa terus semakin kuat jika tidak segera dilakukan. Setelah perilaku tersebut tersalurkan, individu dapat merasa puas begitu saja.
Saat-saat tertentu individu dapat merasakan penyesalan terhadap kebiasaan tersebut, akan tetapi penyesalan tersebut tidak menghentikan kebiasaan buruk itu. Ketika muncul dorongan, ia akan kembali melakukannya. Oleh karena itu beberapa ahli klinis menyebut kondisi seperti itu sebagai bagian dari spektrum gangguan afektif obesesi-kompulsif (OCD).
Kleptomania lebih banyak ditemukan pada wanita secara umum, rata-rata usia berkisar 20-35 tahun dengan durasi gangguan selama 16 tahun. Diperikirakan sekitar 0,6% dari populasi mengidap gangguan ini. Kemunculan kleptomania secara pasti tidak dapat diketahui namun kleptomania mempunyai korelasi dengan ganggaun yang dialami individu sebelumnya seperti Obsessive-Compulsive Disorder (7%) dan bulimia nervosa (65%).
Beberapa penelitian psikoanalisa menyebutkan bahwa kleptomania disebabkan oleh berbagai permasalahan dan fase masa kanak-kanak yang tidak berjalan dengan semestinya, akibatnya dorongan mengambil sesuatu ini merupakan salah satu cara untuk mengembalikan masa tersebut. Penderita kleptomania melaporkan bahwa rata-rata awal kemunculan gangguan pada usia 5 tahun. Secara pasti sebab-sebab kemunculan kleptomania masih dalam perdebatan, namun diperkirakan ketidakseimbangan zat kimia serotonin di dalam otak diduga penyebab bentuk abnormalitas ini.
Simtom
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders - DSM IV-TR (text revision) terbitan American Psychiatric Association (Edisi ke IV, 2000) menyebutkan 5 gejala utama dari kleptomania;
1- Pengulangan mencuri benda-benda yang tidak dibutuhkan oleh individu yang bersangkutan atau kadang benda-benda itu diberikan untuk orang lain. Benda-benda yang diambil adalah benda-benda yang tidak mempunyai nilai, tidak berharga.
2- Peningkatan dorongan secara terus-menerus sebelum mencuri
3- Timbul rasa senang ketika mencuri berhasil dilakukan
4- Proses mencuri tersebut tidak dimotivasi oleh rasa marah atau keinginan untuk balas dendam dan tidak disebabkan oleh delusi dan halusinasi
5- Perilaku tersebut tidak disebabkan oleh conduct disorder, manic episode pada gangguan bipolar, atau gangguan kepribadian antisosial.
Penderita kleptomania menyadari bahwa mengambil sesuatu “mengutil” merupakan kebiasaan yang buruk, disertai rasa penyesalan setelah melakukan aksinya, akan tetapi kebiasaan tersebut sulit diatasi ketika dorongan-dorongan itu muncul kembali. Penderita kleptomania kadang menyusun strategi self-control untuk merepresikan dorongan tersebut dengan menghindari aktivitas untuk berbelanja di supermarket, berbelanja bila perlu saja bahkan berhenti sama sekali untuk belanja. Mereka secara sengaja melakukan isolasi sosial untuk menghindari kemunculan dorongan tersebut.
Treatment
Efek jera dengan mempermalukan penderita kleptomania di depan umum bila ia tertangkap basah melakukan pengutilan (pencurian) tidak akan mengubah kebiasaan tersebut. Tidak ada treatment yang paling efektif dalam penyembuhan gangguan ini, walaupun demikian beberapa treatment dapat diberikan disesuaikan dengan kondisi pada pasien.
(1) Medikasi
Antidepressant
Jenis obat yang digunakan termasuk selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs). Termasuk didalamnya; fluoxetine (Prozac), paroxetine (Paxil, Paxil CR), fluvoxamine, dan sebagainya. Bila terjadi efek samping segeralah beritahu kepada dokter.
Benzodiazepines
Jenis obat yang bekerja langsung pada sistem susunan syaraf pusat (CNS; central nervous system), sering juga disebut sebagai tranquilizers. Termasuk di dalamnya; clonazepam (Klonopin) dan alprazolam (Xanax). Pemberian obat ini haruslah melalui kontrol ketat dari dokter, penggunaan obat ini terlalu panjang dan dalam dosis tinggi dapat mengakibatkan ketergantungan secara fisik maupun mental
Mood stabilizers
Obat ini memberikan ketenangan bila terjadi perubahan mood berupa dorongan-dorongan kuat untuk mengutil / mencuri timbul secara mendadak. Jenis obat ini adalah; lithium (Eskalith, Lithobid)
Anti-seizure medications
Adalah jenis obat untuk mengatasi gangguan mental yang muncul kembali, jenis obat topiramate (Topamax) dan asam valproic (Depakene) dilaporkan memberi pengaruh yang positif bagi penderita gangguan kleptomania.
Jenis obat lainnya
Naltrexone (Revia), adalah jenis opioid yang tidak berbahaya yang dapat berfungsi memblok bagian-bagian otak untuk merasakan kesenangan berupa perilaku-perilaku yang teradiktif
(2) Psikoterapi
Terapi yang digunakan dalam penyembuhan kleptomania adalah cognitive-behavioral therapy (CBT), terapi keluarga, terapi psikodinamika, self-group therapy dan rational emotive therapy. Pada CBT individu diharapkan dapat mengindentifikasi perilaku yang salah, pikiran negatif dan mengubah pikiran dan perilaku tersebut secara lebih sehat.
Pada cognitive-behavioral therapy dan rational emotive therapy diberikan beberapa perlakuan seperti covert sensitization, dimana individu direkam secara diam-diam ketika melakukan pengutilan, hasil rekaman tersebut akan diperlihatkan kepada individu dengan pengarahan konsekuensi sosial terhadap perilakunya itu. Aversion therapy merupakan sesi dimana individu berusaha mengatur pernafasan secara tepat, menahan nafas untuk beberapa saat ketika rasa tidak nyaman muncul yang diakibatkan oleh dorongan-dorongan tersebut kembali muncul.

1 comment:
Makasih gan infonya sangat membantu
Post a Comment